Banda Aceh | 10 film dokumenter produksi ADoc (Aceh Documentary) diputar dalam bentuk layar tancap ruang maupun luar tetapi sudah seperti bioskop dari itu kami namakan bioskop. Acara digelar mulai 16-28 September 2014. Kegiatan tersebut berisi pemutaran film dokumenter serta workshop apresiasi film.
Sejauh ini, dokumenter di pandangan khalayak umum masih sepi peminatnya. Padahal, film dokumenter menyimpan berbagai macam jejak rekam yang patut dicermati oleh masyarakat kita. Kuantitas penonton film dokumenter memang tidak banyak dibandingkan penonton film fiksi. Maraknya film fiksi tentu tidak bisa disalahkan. Namun, salah satu faktor yang turut mempengaruhi adalah minimnya fasilitas atau tempat untuk memutar film documenter Ungkap Faisal Direktur ADoc
Atas dasar itulah, Aceh Dokumenter menggelar rangkaian pemutaran. Selain untuk mengenalkan film dokumenter, tujuan acara tersebut juga untuk membuka ruang-ruang baru (alternatif) screening dokumenter. Selain itu, upaya mengajak masyarakat mengapresiasi film film karya sutradara-sutradara Aceh.
Beberapa film yang akan kami putar antara lain, Dalail (Rizqi Mahlil & Munzir), Dedesen (Rahmi Ridzqi & Nova Sanjaya), Inoeng Silat (Mifta Yuslu Khalbi & Nadya Susera), Pelangi di Tepian Samudera (Muklas Syah Walal & Fuad Rizqi), Teungku Rangkang (Muhajir & Muhammad Akbar Rafsanjani).
Belantara Leuser (Bukan) Tanah Haram (Indra Wahyudi), Hilangnya Rawa Tripa (Abdullah Syakari), Ta Jaga Uteun Ta Peulindong Ie (Maria Ulva), Demi Lima Liter Air (Jamaluddin Phonna), Dilarang Mati di Tanah ini (Nurul Fajri).
Nantinya juga akan diisi workshop apresiasi film. Yaitu Coaching Clinic Mengenal Film Dokumenter Gelaran acara yang kami selenggarakan ini bekerjasama dengan Komunitas Pakaian Adat, dan komunitas-komunitas di daerah Kampus, untuk pemutaran di Banda Aceh didukung oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Banda Aceh.
Adapun lokasi dan jadwal pemutaran di daerah Aceh Besar (19/9) di Desa Ie Alang Lamghui, Sigli (20/9) di Aula BKSPP, Sigli (20-21/9), Takengon (23/9) Bireun (27/9). Takengon, Aceh Singkil, Kutacane, dan Nagan Raya (26/9).