Polem Ibrahim dan Salam Anak Tergenang Film Terbaik AFF 2015

BANDA ACEH – Dua film Aceh terpilih sebagai film terbaik Aceh pada malam penganugerahan Aceh Film Festival (AFF) 2015, Sabtu (26/12) di Gedung Sultan Selim, Banda Aceh. Film Polem Ibrahim karya RA Karamullah jadi film fiksi terbaik, dan film Salam dari Anak Tergenang karya Gilang Bayu Santoso jadi film dokumenter terbaik.

Dalam penganugerahan AFF 2015 itu, sebanyak 140 judul film masuk ke panitia. Namun hanya 10 film terbaik yang masuk nominasi. Terdiri atas lima nominasi film fiksi dan lima nominasi film dokumenter.

Nominasi film fiksi yakni, Polem Ibrahim, disutradarai RA Karamullah (Glamour Pro). DE. disutradarai Roby Novrian (Informatic Movie Maker). Sebuah Keputusan disutradarai Muksalmina (Komunitas Film Trieng). Tanah Rencong disutradarai Ivif Monica (Lhokseumawe). Dan Istana Syurga disutradarai Siti Zulaikha (Glamour Pro).

Sementara nominasi film dokumenter yakni, Salam dari Anak Tergenang disutradara oleh Gilang Bayu Santoso. Dilarang Mati di Tanah Ini disutradara oleh Nuzul Fajri. Limnoclaris Flava disutradara oleh Vicky Hendri Kurniawan. Sang Kolektor disutradara oleh M Hendri dan Rickybowo. Dan Tentara Langit (Sky Soldier) diutradara oleh Syarief M Ibrahim.

RA Karamullah menceritakan, film polem Ibrahim mengisahkan tentang kondisi Aceh saat sangat krisis orang yang mengerti dengan ajaran Islam. Digambarkan pada kampung tempat Dekgam tinggal tidak ada seorang pun yang bisa melakukan fardu kifayah (memandikan, menshalatkan jenazah), setelah ayahnya meninggal dunia. Akhirnya hanya seorang teungku yang bisa, itu pun dituduh sebagai tukang sihir. “Jadi film itu menceritakan kondisi Aceh saat sangat sedikit orang yang mengerti ilmu agama,” ujarnya.