Banda Aceh | Aceh Documentary kembali membuat kompetisi film documenter untuk kategori pelajar melalui program Aceh Documentary Junior (ADJ). Sedikitnya 26 peserta dari 13 sekolah yang ada di kota Banda Aceh, Aceh Besar dan Sigli, mengikuti rangkaian acara “Training Documenter” yang bertempat di Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh-Sumut sejak Jumat, 2 Januari 2015 hingga Minggu, 4 Januari 2015.
“Program ADJ mengusung tema “Pelajar Juga Bisa”, bertujuan untuk meningkatkan kreativitas pelajar SMA/SEDERAJAT di bidang multimedia. Kepedulian pelajar terhadap daerah maupun lingkungannya, mereka mempunyai sudut pandang tersendiri dalam melihatnya,” ujar Arzqi Mahlil, Coordinator Program ADJ
Menurutnya usia pelajar mampu mengamati sesuatu yang tidak lagi tergantung pada perhatian, keinginan, hasrat dan kebutuhan saja. Namun di usia tersebut, faktor-faktor luar sudah mulai memengaruhi mereka dalam mengambil keputusan dan tindakan.
“Secara psikografis siswa SMA/Sederajat, ingin tampil berbeda dari kebanyakan, berani melakukan perubahan dan memiliki minat serta pengetahuan tentang berbagai macam informasi maupun realitas kehidupan sehari-hari,” katanya.
Arziqi Mahlil mengatakan para peserta akan dibekali dasar-dasar pembuatan film documenter mulai dari riset, treatmen, shooting hingga editing selama proses training documenter berlangsung. Para peserta yang telah mengikuti training selama tiga hari nantinya akan dipersilahkan kembali ke daerah masing-masing guna melakukan riset.
“Selanjutnya hasil riset dikirimkan kembali kepada panitia dan diseleksi 5 ide cerita terbaik untuk diproduksi,” ujarnya.
Di sisi lain, Direktur Aceh Documentary, Faisal Ilyas mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu program Aceh Documentary. “Ini baru pertama kali kami laksanakan untuk katagori pelajar. Kami juga sudah melaksanakan program tahunan untuk kategori umum, yaitu Aceh Documentary Competition (ADC) yang sudah berjalan 3 tahun, dan Insya Allah tahun 2015, kita mulai di bulan Maret,” katanya.[fs]