Yayasan Aceh Dokumenter (YAD)
present
Aceh Documentary Competition (ADC) 2019
Theme: “Geunulam”
Film sebagai karya seni, merupakan hasil dari proses kreatif berbagai unsur diantaranya seni musik, seni rupa, seni suara, teater serta teknologi dengan kekuatan gambar sebagai bentuk visualisasinya. Perkembangan film bukan hanya sebatas ruang pengaplikasian bakat dan kreativitas, tetapi film juga mampu menceritakan kisah-kisah yang lebih kompleks tentang kondisi psikologis manusia.
Dokumenter sebagai salah satu jenis film, memberikan sudut pandang tersendiri yang unik terhadap sebuah fakta peristiwa atas sebuah realita dan disampaikan dengan cara kreatif. Bahkan film dokumenter yang baik sudah seharusnya mampu meyakinkan penontonnya agar setuju atau setidaknya berpikir terhadap sebuah fakta yang ditampilkan.
Maka untuk mendapatkan ide film dokumenter, dibutuhkan kepekaan terhadap lingkungan, disertai rasa ingin tahu yang besar dengan membaca, berkomunikasi antar manusia dalam pergaulan yang merupakan sumber inspirasi yang tak akan habis. Ide cerita untuk film dokumenter didapat dari apa yang dilihat dan didengar, bukan berdasarkan suatu khayalan yang sifatnya imajinatif. Karena itu kepekaan si pembuat film dokumenter untuk merespon keresahan dari sebuah realita, baik itu fenomena atau peristiwa di sekitarnya, akan menentukan nilai dari sebuah karya filmnya.
Maka dari itu, Aceh Documentary sebagai lembaga edukasi film dokumenter pertama di Aceh, yang telah memulai kiprahnya sejak tahun 2013 dan bernaung di bawah Yayasan Aceh Dokumenter. Alhamdulillah masih tetap terus berkomitmen untuk mengadakan program Aceh Documentary Competition (ADC) yang kali ini memasuki tahun ke-7. ADC merupakan program edukasi, produksi dan kompetisi film dokumenter untuk kalangan muda-mudi Aceh. Terhitung sampai tahun ini, telah lahir puluhan karya film dokumenter terbaik serta sutradara muda Aceh melalui program ADC. Film-film karya sineas muda ADC, selalu menampilkan tokoh dan peristiwa unik yang memuat fakta-fakta menarik dari isu Pendidikan, Kebudayaan, Lingkungan, Sosial, Ekonomi dan Kesehatan.
Memasuki tahun 2019 sebagai tahun ke-7 pelaksanaan, ADC seperti biasanya akan kembali mencari ide-ide menarik dari muda-mudi Aceh, untuk disampaikan melalui medium Film Dokumenter. Seperti biasanya juga, ADC akan mengusung suatu tema agar bisa menjadi triger dari ide film dokumenter yang akan diproduksi nantinya.
Tahun ini ADC mengangkat kata “Geunulam” sebagai tema. Bagi sebagian kita mungkin kata Geunulam cukup terasa asing terdengar. Namun kami bukan bermaksud untuk mempopulerkan kembali kata ini, tapi kami ingin mengambil spirit dari makna yang menurut panitia tersirat dari kata itu. Secara arti dan makna yang dimaksud panitia dari kata Geunulam adalah Beban yang menjadi tanggung jawab di masa depan. Seluruh fenomena sosial, pendidikan, budaya, lingkungan dan lainnya yang terjadi hari ini di Aceh, sudah sepatutnya menjadi perhatian seluruh lapisan masyarakat terutama para pemuda Aceh. Ideal atau tidaknya kondisi yang tampak dari semua lini kehidupan masyarakat hari ini butuh dapat pandangan khusus dari anak muda untuk melihat itu semua. Karena sudah tidak bisa dipungkiri bahwa peran pemuda dengan pikiran dan nalar kritisnya melihat semua fenomena permasalahan di tengah-tengah masyarakat akan berdampak pada kondisi Aceh ke depannya.
Oleh karena itu melalui tema Geunulam, ADC 2019 ingin mengajak semua kaum muda di Aceh untuk memberikan serta membagikan pandangannya dari semua keresahan yang selama ini dirasa belum ideal, melalui cara-cara kreatif seperti lewat medium film dokumenter. Harapannya ide-ide film dokumenter dari calon sineas muda Aceh yang didaftarkan di ADC tahun ini, tidak hanya menjadi bentuk konstribusi postif dari kaum muda, namun juga sudah seharusnya menjadi karya film yang terus bisa mengedukasi, menggugah emosi, dan mengubah perspektif.
PERSYARATAN UNTUK MENJADI PESERTA ADC 2019. PERSYARATAN UMUM :
- Warga Aceh (dibuktikan dengan KTP) berusia 19 – 35 tahun.
- Belum pernah menjuarai kompetisi film dokumenter tingkat nasional dan atau internasional.
- Belum pernah menjadi Finalis Aceh Documentary Competition.
- Bukan tenaga profesional di lembaga Broadcasting atau Film (dan, atau sedang bekerja di lembaga tersebut) kecuali mereka yang aktif di TV Komunitas.
- Mendaftarkan diri sebagai tim yang terdiri dari 2 orang.
- Memiliki motivasi dan komitmen yang kuat untuk mempelajari pembuatan film dokumenter dan bercita – cita menjadi pembuat film dokumenter.
- Mengisi formulir pendaftaran dengan lengkap yang berisi semua keterangan mengenai data diri, proposal film yang diajukan dan data riset, serta foto copy KTP yang dikirimkan kepada panitia.
- Formulir dapat di download melalui www.acehdocumentary.com
- Mengirimkan formulir dan proposal dalam 2 bentuk yaitu : Soft copy ke email: adoc.comp@gmail.com cc nasharuljulianda@gmail.com dengan subjek email: PORPOSAL IDE CERITA ADC 2019 dan Hard Copy di kirim ke Aceh Documentary office; Jln. Teuku Umar, No 266A, Lantai II, Seutui Banda Aceh.
- Tlp/Hp: 0651 40775 & 085277006190 untuk keterangan lebih lanjut.
PERSYARATAN KHUSUS :
- Form proposal yang diajukan harus memiliki ide cerita yang menarik, sudut pandang yang unik serta data-data riset yang kuat.
- Calon penerima beasiswa bersedia mengikuti rangkaian kegiatan ADC secara penuh yang terdiri dari seleksi, Basic Training, Meeting Forum, In House training , Produksi, Pasca Produksi film dokumenter hingga malam penganugeraha, menurut jadwal yang ditentukan oleh pihak penyelenggara.
- Menyetujui hak bahwa untuk setiap dan semua bagian yang telah diberikan kepada panitia ADC dalam bentuk tertulis, tercetak, tersiar, terekam di pita dan versi elektronik lainnya yang merupakan hasil yang dipegang sepenuhnya oleh ADC.
BATAS WAKTU PENDAFTARAN
Pendaftaran dibuka dari tanggal 03 April 2019 dan paling lambat diterima oleh panitia pada tanggal 03
Mei 2019 pukul 23.59 WIB.
TAHAPAN ADC 2019
SELEKSI TAHAP I
7 Mei 2019
Seluruh proposal ide cerita yang diterima akan diseleksi menjadi 10 proposal ide cerita terbaik hasil riset peserta.
PELATIHAN DASAR ( Basic Training )
13-15 mei 2019
10 (sepuluh) Proposal ide cerita terbaik, akan didatangkan ke Banda Aceh untuk mendapatkan pelatihan tentang Riset Film Dokumenter untuk pendalaman materi ide cerita secara konsep atau teoritis untuk pembekalan saat riset ide cerita tahap II.
SELEKSI TAHAP II: Meeting Forum
16 Juni 2019
10 (sepuluh) proposal ide terbaik setelah melakukan pendalaman riset dan mengirim form tahap II, akan di undang ke-Banda Aceh untuk mempersentasikan proposal ide cerita, dihadapan para pakar dan ahli dalam film Maker yang sudah dipilih oleh Panitia ADC 2019 dan dari 10 (sepuluh) Proposal Ide Cerita hasil persentasi dihadapan para pakar, akan dipilih 5 (lima) Proposal Ide terbaik untuk diberikan Pembekalan, Pendampingan dan Pendanaan Produksi menjadi sebuah film dokumenter.
IN HOUSE TRAINING
17-23 Juni 2019
Peserta 5 (lima) ide cerita yang terpilih akan menjalani program pelatihan dokumenter dari pra-produksi sampai pasca-produksi selama 8 (Delapan) hari di Banda Aceh. Pelatihan ini akan dipandu dan didukung oleh pembuat film dokumenter profesional serta Supervisi. Pelatihan ini disebut dengan In-House Training, yang merupakan proses untuk membantu para peserta dalam merumuskan ide cerita kedalam bentuk treatment/naskah yang siap diproduksi, pengenalan kamera secara teknis, Sinematografi, Penyutradaraan, Manajemen Produksi dan pendanaan.
PRODUKSI (SYUTING) dan PASCA PRODUKSI (EDITTING)
7-28 Juli 2019
Setiap tim penerima beasiswa akan mendapat fasilitas sebagai berikut :
- Tim pengajar dari kalangan Produser/Sutradara film dokumenter profesional,
- Supervisi lapangan yang akan mendampingi saat shooting,
- Peralatan shooting standar : kamera, lensa, tripod, microphone, bahan baku serta kebutuhan lainnya,
- Laptop untuk Editing offline dilapangan.
- Editing room dan editor profesional yang membantu saat Editing Online,
- Dana produksi film dokumenter (besar dana disesuaikan dengan kebutuhan setiap tim yang disetujui oleh panitia).
KOMITMEN
Setiap finalis dituntut memiliki komitmen dalam mengikuti keseluruhan rangkaian kegiatan ADC yang telah dijadwalkan oleh Panitia secara penuh. Finalis juga dituntut untuk bertanggung jawab dalam pemakaian dana produksi. Jika pada proses mengikuti rangkaian ADC terdapat finalis yang tidak bertanggung jawab dan melanggar peraturan yang telah ditetapkan oleh panitia maka akan diberikan sanksi tegas.
KEPUTUSAN
Panitia ADC berhak melakukan penolakan terhadap content pada naskah proposal apabila didapati hal- hal yang menyangkut:
- Melanggar hukum, mengancam, memfitnah, mencemarkan, memperdaya, menipu, curang atau menimbulkan kebencian pada orang atau golongan tertentu.
- Menghina, melecehkan, merendahkan atau mengintimidasi individu atau grup individu berdasarkan agama, jenis kelamin, orientasi seksual, ras, etnis, usia atau cacat fisik.
- Menganjurkan atau menyarankan perbuatan yang melanggar hukum.
- Menyinggung, memicu pertentangan dan atau permusuhan antar Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA).
- Menyebarkan ideologi atau ajaran tertentu yang dilarang oleh hukum yang berlaku di wilayah Republik Indonesia.
- Bukan merupakan karya proposal plagiasi
- Keputusan dewan juri dan panitia dalam melakukan seleksi dan membuat kebijaksanaan adalah absolute dan tidak dapat diganggu gugat.
PENAYANGAN DAN PENGANUGRAHAN ADC AWARDS
Kelima film dokumenter akan diputar pertama kali dalam bentuk Bioskop Mini. ADC akan memilih (1)
satu kategori yang terdiri dari Film Terbaik, yang dipilih melalui rekomendasi Dewan juri.
Dokumen/Download :
Kirim softcopy proposal ide cerita yang sudah di isi lengkap ke :adoc.comp@gmail.com cc. nasharuljulianda@gmail.com dan Hard Copy di kirim ke Aceh Documentary office; Jln. Teuku Umar, No 266A, Lantai II Seutui, Banda Aceh.
Untuk keterangan lebih lanjut, dapat menghubungi :
Manager program : T Nasharul Julianda 085277006190
Office: Jalan Teuku Umar No.266A Setui Banda Aceh.Telp : 065140775
E-mail: adoc.comp@gmail.com
Atau klik : www.acehdocumentary.com
Facebook : Aceh Documentary | Twitter : @acehdoc | Instagram : @acehdoc