… Acehmu, Aceh kita semua
Ada kalanya kita terdiam
Di dalam diam kita bertanya
Di dalam diam merangkai makna
(Putu Oka Sukanta, 1999)
Â
Memasuki tahun 2015 ini adalah tahun ke-3 Aceh Documentary Competition dalam berbagi ilmu, pengalaman untuk kalangan muda-mudi Aceh melalui ajang kompetisi film dokumenter di Aceh. Di tahun yang ke-3 ini, Aceh Documentray Competition (ADC) mengusung cerita tentang orang-orang yang berbuat sesuatu untuk Aceh dalam 4 (empat) pilar, Lingkungan, Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan. Kami bernama Untukmu Aceh dan kami bahasakan dalam bahasa Inggris : “FOR YOU ACEH”, guna memperkenalkan Aceh tidak hanya dalam Nasional tapi juga dalam ruang lingkup International.
Â
UNTUKMU ACEH
Untuk memahami Aceh, maka perlu kita lihat masyarakatnya dan kita perlu merefleksi sejenak sejarah yang selalu dibanggakan masyarakatnya. Oleh karena posisi geografis yang amat strategis untuk perdagangan, Aceh pada zaman dahulu merupakan negeri yang kosmopolitan, sehingga mereka banyak bersentuhan dan juga bertikai dengan berbagai bangsa di dunia.
Bagi masyarakat luar, Aceh sangat terkenal dengan sebutan Ganja maupun dengan isu konflik, Tsunami dan Syari’at Islam, belakangan marak dengan batu Akik, gambaran ini tentu memberikan Aceh sangat berbeda jauh dengan masyarakat daerah lain di negeri ini.
Apa yang terjadi di Aceh belakangan ini merupakan tatanan baru dalam mendiamkan diri dalam berbagai bentuk keterburukan, yang menunjukkan upaya sistematis penggalian kekuatan-kekuatan dari dalam untuk menciptakan tatanan Aceh baru yang lebih baik, dari daerah lain yang di Indonesia, apalagi dalam waktu dekat ini, pemerintah bersama dengan Negara-negara tetangga akan menerapkan konsep Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Bagi kita daerah yang baru bangkit dari berbagai macam persoalan tentu akan menjadi tantangan besar untuk terus bersaing diantara ketidakmampuan dan ketakutan.
Namun kita, jangan pesimis dan minder karena kita masih bisa berbuat, kita masih bisa menjaga “Untukmu Aceh”, Rumoh kita sendiri! Dengan berbuat dan menjaga empat pilar utama : Pendidikan, Lingkungan, Kesejahteraan serta Kesehatan. Berbuatlah walau hanya sedikit, tapi bermanfaat buat orang banyak.
Pendidikan
Pendidikan menjadi penting bagi orang Aceh, karena dengan pendidikan merupakan upaya menciptakan konsep-konsep yang menunjang mutu untuk membebaskan manusia Aceh dari kejahilan atau kebodohan. Walaupun kenyataannya kadang-kadang tidaklah demikian, namun demikian itu tidak lepas dari berbagai macam faktor yang terjadi, baik itu cara, gaya dan semangat untuk menjadikan yang ideal. Pendidikan Aceh adalah bagian dari system nasional atau National Character Building, tempat untuk tumbuh kembang, mencetak budi pekerti dan kepribadian.
Itu semua untuk menjadikan kita dalam berkemampuan bersaing secara global, Kita memerlukan pendidikan sabagai landasan/pijakan membangun logika untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia yang memiliki pengetahuan, budi pekerti dan keterampilan.
Lingkungan Hidup
Seuramoe adalah “ Halaman ” yang merupakan ruang kita untuk hidup bersama alam beserta kekayaan yang terkandung di dalamnya adalah tempat kelangsungan hidup manusia Aceh (secara bersama). Masyarakat Aceh sudah diajarkan dari turun-temurun bagaimana berhubungan dengan lingkungan, bencana alam serta fenomena alam lainnya. Belakangan ini telah mengingatkan kita sebagai manusia untuk terus bekerja keras melakukan upaya-upaya rekonstruksi untuk menyelamatkan lingkungan dari ancaman kerusakan bahkan kepunahan. Dibutuhkan komitmen dan kesadaraan dalam bertindak dan berpikir untuk menyelamatkan lingkungan dari kerusakan yang makin parah demi ketersediaan Sumber Daya Alam (SDA) yang menjamin kelangsungan kehidupan Aceh yang baik.
Kesehatan
Paradigma membangun Aceh dan Negara Indonesia, tak akan pernah terlepas dari diperlukannya Sumber Daya Manusia (SDM) yang kuat dan sehat. Cita-cita rakyat Aceh yaitu mencapai masyarakat adil dan makmur dengan cara meningkatkan derajat kesehatan masyarakatnya. Pemerintah, LSM dan Instansi terkait, dengan konsep yang bagus dan benar, tentu juga belum mampu memberikan kita sebuah harapan untuk hidup sehat. Untuk itu, sudah saatnya kita mencari solusi terbaik dengan sikap cerdas untuk mendorong terciptanya lembaga-lembaga/instansi-instansi kesehatan serta ketersediaan tenaga medis yang terampil untuk memenuhi hak masyarakat atas pelayanan kesehatan dan kualitas hidup sosial.
Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat
Seperti yang telah diamanatkan pembangunan (kesejahteraan) sosial di Indonesia dan cita-cita dari terwujudnya Perdamaian di Helsinki serta persiapan menuju masyarakat MEA, pada hakekatnya merupakan upaya untuk merealisasikan cita-cita kehidupan manusia di bumi ini serta leluhur kemerdekaan, yakni untuk memajukan kesejahteraan umum.
Pembangunan kesejahteraan sosial di Aceh secara nyata adalah upaya menangani permasalahan sosial kemiskinan. Kemajuan pembangunan ekonomi menjadi tak ada artinya jika sebagai bangsa kita lemah dalam kemampuan penanganan kesejahteraan sosial, kemiskinan, kecacatan, keterlantaran, ketunaan sosial, korban bencana alam dan kesenjangan sosial.
Pembangunan kesejahteraan sosial harus menjadi komitmen global dalam rangka menekan angka kemiskinan, kesenjangan sosial dan kelaparan,sekaligus program mengentaskan dengan memberi pemberdayaan yang mendorong terjadinya suatu proses perubahan sosial dan memunculkan solidaritas sosial diantara individu, kelompok dan lembaga-lembaga.
For You Aceh, ingin mengangkat kisah tentang, orang-orang yang berbuat untuk kehidupan sekitarnya, baik individu maupun kelompok yang selama ini telah melakukan sesuatu untuk Aceh dalam artian disekitar lingkungan hidupnya untuk masyarakat banyak. Kisah tentang perjuangan (struggle), jatuh bangun, sukses atau pahit, dan cerita unik dalam mewujudkan kreatifitas dan membantu sesama mereka. Juga kisah tentang Orang yang memanfaatkan daya kreasi, ketrampilan dan bakatnya demi menciptakan sebuah karya yang bahkan mampu menciptakan kemandirian ekonomi baru dan memperbaiki kualitas hidupnya sendiri maupun masyarakat lebih luas.
Ketika seorang individu mendapat gagasan atau inspirasi untuk menciptakan sesuatu yang yang bisa mengatasi keterbatasan yang ada, saat itulah sebuah daya pikir dan cipta seseorang bergulir dan saat itu pula kesadaran untuk berbuat bagi Aceh.
Melalui Tema FOR YOU ACEH, Aceh Documentary Competition (ADC) 2015 dengan menjadikan isu “berbuat”, fokus pada empat pilar (pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lingkungan) sebagai trigger, diharapkan lahir gagasan-gagasan proposal film dokumenter yang berorientasi pada :
Pendidikan Dan Kebudayaan:
Lingkungan Hidup :
Kesehatan :
Ekonomi & Kesejahteraan Sosial :
PERSYARATAN UNTUK MENJADI PESERTA ADC 2015 “For You Aceh” PERSYARATAN UMUM :
PERSYARATAN KHUSUS :
BATAS WAKTU PENDAFTARAN
Pendaftaran dibuka dari tanggal 1 Maret 2015. Proposal paling lambat diterima oleh panitia pada tanggal 5 April 2015 pukul 18.00 WIB.
TAHAPAN ADC 2015
SELEKSI I
Seluruh proposal ide cerita yang diterima akan diseleksi menjadi 20 proposal ide cerita terbaik.
SELEKSI II
20 (dua puluh) proposal ide terbaik ini akan diwawancarai via telepon oleh dewan juri, Tahap  ini akan menghasilkan 10 proposal ide cerita terbaik sebagai semi-finalis.
SELEKSI IIÂ : PRESENT FORUM
Present Forum adalah seleksi terakhir dalam bentuk presentasi proposal ide cerita di hadapan panelis yang terdiri dari profesional film dokumenter dan ahli dalam bidang pendidikan, ekonomi, lingkungan, dan kesehatan.
Dari 10 semi finalis, akan dipilih 5 proposal ide cerita terbaik yang disebut sebagai finalis, kemudian akan menerima beasiswa untuk mengikuti proses Aceh Documentary Competition 2015 secara penuh.
Hal-hal yang menjadi bahan pertimbangan dalam tahap seleksi adalah sebagai berikut:
IN HOUSE TRAINING:
Peserta yang terpilih akan menjalani program pelatihan dokumenter dari pra-produksi sampai pasca-produksi selama 7 (tujuh) hari di Banda Aceh. Pelatihan ini akan dipandu dan didukung oleh pembuat film dokumenter profesional. Pelatihan ini disebut dengan In-House Training, yang merupakan proses untuk membantu para peserta dalam merumuskan ide cerita yang telah diusulkan hingga menjadi sebuah treatment/naskah yang siap diproduksi.
PRODUKSI:
Setiap tim penerima beasiswa akan mendapat fasilitas sebagai berikut :
KOMITMEN:
Setiap finalis dituntut memiliki komitmen dalam mengikuti keseluruhan rangkaian kegiatan ADC yang telah dijadwalkan oleh Panitia secara penuh. Finalis juga dituntut untuk bertanggung jawab dalam pemakaian dana produksi. Jika pada proses mengikuti rangkaian ADC terdapat finalis yang tidak bertanggung jawab dan melanggar peraturan yang telah ditetapkan oleh panitia maka akan diberikan sanksi tegas.
KEPUTUSAN
Panitia ADC berhak melakukan penolakan terhadap content pada naskah proposal apabila didapati hal-hal yang menyangkut:
PENAYANGAN DAN PENGANUGRAHAN ADC AWARDS
Kelima film dokumenter akan diputar pertama kali dalam bentuk Bioskop Mini. ADC akan memperlombakan dua kategori yang terdiri dari Film Terbaik, dan Film Favorit Pemirsa yang dipilih melalui hasil terbanyak polling dari pemirsa Bioskop Aceh Documentary atau Jejaring Sosial.
 Dokumen/Donwload :
TERM OF REFERENCE ADC 2015 FOR YOU ACEH
Kirim soft copy proposal yang sudah di isi lengkap ke :adoc.comp@gmail.com cc.to fuadridzqi@rocketmail.com dan Hard Copy di kirim ke Aceh Documentary office; Jl. Teuku Umar, No 266 A, Lantai II, Seutui Banda Aceh. Tlp/Hp: 081263300959/08126991101
ADCÂ Program Koordinator
Mobile     : 08126991101 (Fuad Ridzqi) / 081334644434 (Ayi)
Subscribe to our newsletter to receive updates about our programs, events, and latest films.