ACEHTREND.CO, Aceh — Aceh Film Festival (AFF) pada tanggal 1 Desember 2015, pukul 00.00 WIB menutup submit film yang akan diikutsertakan dalam ajang AAF. Menurut Azhari, atau yang akrab disapa Ayi, direktur AFF. Panitia telah menerima 120 film yang disubmit sendiri oleh peserta.
“Film maker yang mensubmit di AFF ini berasal dari Yogya, Sulawesi, Jawa Timur, Bandung, Bogor, Jakarta, Jawa Tengah, Palembang, Bengkulu, Medan, Riau dan Aceh,” ungkap Ayi. Seterusnya, lanjut Ayi, film ini akan dikurasi oleh dua kurator film AFF yaitu Fauzan Santa dan Gading Hamonangan.
Tema film yang masuk dalam ajang AFF ini cukup beragam, ujar Ayi kembali. Namun masih didominasi oleh film dokumenter. Selebihnya film fiksi. “Hal ini menandakan, gairah dokumentasi sineas masih cukup tinggi,” lanjut Ayi.
Sekedar informasi, AFF adalah ajang yang digelar perdana tahun ini dengan serangkaian acara seperti peluncuran Gampong Film, sesi diskusi Cang Film dan Aceh bak mata donya. Yang memutarkan film tentang Aceh.
Ayi menyebutkan, festival akan dibuka pada tanggal 23 Desember 2015.
Apa Itu Aceh Film Festival?
Film di abad yang penuh keterbukaan ini telah menjadikan suatu cara atau jalan baru bagi seseorang untuk mengepresikan keinginannya, dia bukan hanya semata-mata tentang keindahan, melainkan sebuah ruang bagaimana kita memaknai pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi propinsi Aceh, film merupakan ruang baru yang sedang digalakkan oleh anak-anak muda. sejarah perjalanan film di Aceh tentu tidaklah sejauh perjalanan film yang ada di daerah lain di Indonesia. Pengaruh film di Aceh sedikit banyak mulai berkembang saat wartawan dan film maker dunia yang sedang meliput Tsunami di Aceh. Perubahan dan eksistensi Aceh mulai dikenal kembali oleh dunia juga disebabkan oleh Visual. Film telah menjadi ruang perekat umat manusia dari segala pelosok bumi ini.
Aceh Film Festival (AFF) sebagai bagian dari bentuk apresiasi bagi para penggiat film lokal, nasional dan Internasional. Selain menjadi ajang yang mempertemukan para pembuat film dengan penontonnya, AFF juga akan menjadi event yang mampu menjadikan film sebagai bagian dari pembelajaran alternatif, kritis dan peduli pada gerak semesta dan segenap kebudayaannya.